Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

Innamal A’malu Bin Niyat

Diriwayatkan dari Amir al-Mukminin (pemimpin kaum beriman) Abu Hafsh Umar bin al-Khattab radhiyallahu’anhu beliau mengatakan : Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (HR. Bukhari [Kitab Bad'i al-Wahyi, hadits no. 1, Kitab al-Aiman wa an-Nudzur, hadits no. 6689] dan Muslim [Kitab al-Imarah, hadits no. 1907]). Faedah hadits Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa niat merupakan timbangan penentu kesahihan amal. Apabila niatnya baik, maka amal menjadi baik. Apabila niatnya jelek, amalnya pun menjadi jelek (Syarh Arba’in li an-Nawawi, sebagaimana tercantum

Innamal a'malu binniyat

Ada beberapa ikhwan yang meniatkan beberapa usahanya untuk kembalinya Al Quds dan Masjidil Aqsha kepangkuan Muslimin, diantaranya menanam pohon, maka bagaimanakah dengan kita?... Mudah-mudahan niatnya dicatat oleh Allah sebagai 'amalun shalihun aamiinn

Menuju Ridha Serta Ampunan Allahu Rabbul Izzati

Bismillahirrahmanirraim... Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Para hamba Allah, Bersegeralah dalam menggapai maghfirah dan Mardhatillah. Berhentilah menunda-nunda, nanti atapun sebentar..., Janganlah berhenti untuk tetap terus berharap dan berharap. Karena apabila sedetik saja kita berhenti, Bersiap-siaplah untuk gagal dan gagal lagi. Bahkan mungkin : "Tunggulah Kehancuran diri dijurang kehancuran yang sedang menanti kehancuran anda..". Hanya dengan Ridha Allah lah kita dapat keluar dari kata penghancuran diri, Hanya karena pengampunan dari Allah sematalah, Kita lepas dari dosa-dosa yang tidak kita sengaja atau kita sadari... Karena hanya dengan Ridha serta Ampunan Allah jualah Kita kan meraih kesenangan dan kebahagian hakiki disini saat ini dan kelak diakhirat... Wallahu a'lam

Mengajak kepada Yang Ma'ruf adalah 'Amalun Shalihun'

"Setiap yang ma'ruf adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan jalan kepada kebaikan [ akan mendapat pahala ] seperti pelakunya." HR. Bukhari, juz X/ No. 374 dan Muslim, No. 1005. "Barangsiapa yang mengajak [ seseorang ] kepada petunjuk [ kebaikan ], maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun." [ HR. Muslim, No. 2674. ] "Demi 4JJI, 4JJI memberi petunjuk kepada seseorang lantaran engkau, adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merah." [ Hadits Riwayat Al-Bukhari dalam Al-Jihad 3009 dan Muslim dalam Fadha'ilus Shahabah 2406 ]

Apa yang Perlu Kita Siapkan Sebelum Ajal Tiba?

“Innalillaahi wainnaa ilaihi rooji’uun“, ucap istriku dengan mimik terkejut ketika mendapat SMS. ” Siapa yang meninggal ma?” tanyaku. ” Istri Pa Haris”, “Innalillaahi wainnaa ilaihi rooji’uun” sakit apa? ” gak tahu. kemarin dia memang izin tidak ikut raker. mau jaga istri yang sedang sakit”. Kami seluruh dewan guru Al Multazam ksususnya guru SDIT terkejut. tidak menyangka jika begitu cepat dia dipanggil Allah. Padahal baru menikah 2 tahun yang lalu. Anaknyapun masih berumur 10 bulan. Masih lucu-lucunya dan masih memerlukan kasih sayang ibunya. Tapi itulah saudaraku. Kematian itu tidak mengenal tua atau muda. sehat atau sakit. kaya atau miskin. ” Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. QS Al Munafiquun (63) Manusia tidak ada yang tahu kapan ia akan meninggal. hikmah dari ketidaktahuan kita tentang kematian, agar kita senantiasa menyiapkan diri dengan bekal yang cukup

Beramal Sebelum Datang Tujuh Perkara

Rasulullah saw pernah bersabda: (بادروا بالأعمال سبعا، هل تنتظرون إلا فقرا منسيا، أو غنى مطغيا، أو مرضا مفسدا، أو هرما مفندا، أوموتا مجهزا، أو الدجال، فشر غائب ينتظر، أوالساعة، و الساعة أدهى و أمر)رواه الترذي “Segeralah beramal sebelum datang tujuh perkara; apakah kalian akan menanti sampai datang kemiskinan yang melupakan, atau kaya yang membuat sombong, atau sakit yang merusak kehidupan, atau tua yang melemahkan kekuatan, atau kematian yang menyegerakan, atau datangnya dajjal, makhluk gaib yang paling buruk dinanti, atau datangnya hari kiamat, hari yang sangat dahsyat dan mengerikan” (HR. Turmizi)

Allah Subhanahu wata'ala Melihat 'Amal Setiap HambaNya

Rasulullah saw bahkan memperumpakan dunia dengan buah-buahan yang manis dan dedaunan yang hijau, beliau bersabda: ( إن الدنيا حلوة خضرة وإن الله مستخلفكم فيها فينظر كيف تعملون) رواه مسلم “Sesungguhnya dunia ini manis dan hijau dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian khalifah-Nya di dunia ini lalu Ia akan melihat bagaimana kalian beramal”

Jadikanlah 'Amal Sebagai Sebaik-baik Perhiasan

(إِنَّا جَعَلْنَا مَاعَلَى اْلأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً ) الكهف:7 Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya. (QS. 18:7)

Ber'amalah Terus Menerus Sebelum Ajal Menjemput

Beliau menjelaskan garis lurus yang terdapat di dalam gambar adalah manusia, gambar empat persegi yang melingkarinya adalah ajalnya, satu garis lurus yang keluar melewati gambar merupakan harapan dan angan-angannya sementara garis-garis kecil yang ada disekitar garis lurus dalam gambar adalah musibah yang selalu menghadang manusia dalam kehidupannya di dunia. Jika manusia dapat selamat dan terhindar dari cengkraman satu musibah, musibah lain akan menghadangnya, dan jika ia selamat dari semua musibah, ia tidak akan pernah terhindar dari ajal yang mengelilinginya. (HR. Bukhari).

Menabung Di T'AS Itu Insya Alllah Sangatlah Mudah

Bismillahirrahmanirrahim... Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ikhwan wa Akhwat fillah,... Tabungan 'Amal Shalih (T'AS) beranjak dari sesuatu yang sangat biasa. Biasa kita jumpai di keseharian kita. Permasalahan yang senantiasa kita hadapi diantara pemenuhan kebutuhan kehidupan. Yang tiada luput dari tujuan hidup kita sebagai makhluk hidup yang tiada lain hanyalah beribadah kepada Sang Khaliq, Allah Rabbul Izzati. Dimana dalam beribadah kepada Allah Azza wa Jalla ya'ni tidak terlepas dari bil anfus wal amwal, sudah tentu semaksimal mungkin harus kita usahakan. Manusia adalah makhluk sosial, yang dalam pengusahaan pemenuhan kebutuhannya tiada lepas dari saling ketergantungan dengan manusia dan juga makhluk lain. Adanya "aghniya" maupun "dhu'afa", tua muda, pria wanita, adalah ayat-ayat Allah yang kalau disikapi dengan baik dan benar akan menghasilkan irama kehidupan yang serasi, seimbang. Yang demikian itulah wujud dari saling keter

Indahnya Kebersamaan dengan Orang-Orang Shaleh

Written by Hadi ZM Tuesday, 14 April 2009 11:50 Ikhwan Fillah, Melewati lorong waktu, menyusuri jalan kehidupan di dunia yang penuh liku dan tipu daya, bukit terjal dengan batu-batu yang tajam yang siap meluluhlantahkan semangat mencari kebenaran Illahi tidaklah bisa kita lewati dengan sendirian. Akan tetapi, kita harus melaluinya dengan kebersamaan. Kebersamaan inilah yang akan mengakibatkan kita mampu melewati,mengarungi bahtera kehidupan di dunia ini dengan mudah dan selamat menuju tempat yang kita nanti-nantikan, yaitu syurga yang Allah muliakan. Ikhwan Fillah, Kebersamaan yang hakiki adalah kebersamaan yang bersandarkan kepada tali (buhul) Allah Swt. Kebersamaan yang akan mengantarkan kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah Swt. memberitakan bahwa hanya kebersamaan, persahabatan dan pertemanan yang didasari atau dilandaskan iman dan takwalah yang langgeng/abadi. Allah Swt berfirman, ”Teman-teman akrab pada hari itu (hari kiamat) sebagian menjadi musuh bagi se

Penting ‘Kebersamaan’

penulis Al-Ustadz Muhammad Umar As-Sewed Syariah Nasehat 30 - Agustus - 2007 08:50:27 Manusia adl makhluk sosial yg tdk bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan kebersamaan dlm kehidupannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia beraneka ragam dan berbeda-beda tingkat sosialnya. Ada yg kuat ada yg lemah ada yg kaya ada yg miskin dan seterusnya. Demikian pula Allah Subhanahu wa Ta’ala ciptakan manusia dgn keahlian dan kepandaian yg berbeda-beda pula. Semua itu adl dlm rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat. Orang kaya tdk dapat hidup tanpa orang miskin yg menjadi pembantu pegawai sopir dan seterusnya. Demikian pula orang miskin tdk dapat hidup tanpa orang kaya yg mempekerjakan dan mengupahnya. Demikianlah seterusnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: أَهُمْ يَقْسِمُوْنَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيْشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَةُ رَبِّكَ

Kebersamaan dalam Islam

Rasulullah SAW pernah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Daud. “Hampir saja umat-umat menyerang kalian dari segala penjuru, bagaikan rayap-rayap yang menyerang tempat makannya sendiri” Lalu para sahabat bertanya, “Apakah jumlah kita waktu itu sedikit ya Rasulullah?” “Tidak,” jawab Rasulullah, “Malahan pada waktu itu kalian berjumlah sangat banyak, tetapi kalian adalah buih bagaikan air bah. Sesungguhnya Allah SWT telah mencabut kewibawaan kalian dan pada waktu yang sama Allah menanamkan Wahn dalam hati kalian.” Para sahabat bertanya, “Apa Wahn itu ya wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab, Cinta dunia dan takut mati. Hal yang digambarkan oleh Rasulullah kepada kita ratusan tahun silam ini apabila kita inap-inapkan menungkan persis dengan keadaan yang menimpa umat Islam saat ini. Kaum muslim yang pada saat ini berjumlah lebih dari 1,4 Milyar orang yang tersebar dalam 50 negara seolah tidak berdaya dalam kancah kehidupan manusia. Persatuan yang telah dijalin berabad-abad