Menuntut 'Ilmu Sebagai Wujud 'Amal Shalih

(Disadur dari: http://www.scribd.com/doc/24697373/Menuntut-Ilmu-Sebagai-Wujud-Amal-Salih)

Telah sampai kepada kita bahwa wahyu yang pertama di terima oleh Nabi Muhammad dari Allah
adalah kalimat, “bacalah dengan (menyebut) nama TuhanMu...”, bahwasanya perintah ini mewajibkan
orang membaca, artinya membaca semua ciptaan (ayat-ayat) Allah, termasuk al-Quran didalamnya. Hal
ini berarti bahwa pengetahuan harus di cari dan di peroleh hanya karena Allah semata. Hal ini dapat
dimaknai pula bahwa wawasan kita tentang ketuhanan YME (Allah) memberikan dasar yang paling
utama bagi ilmu pengetahuan.

Kita sebagai pelajar harus menyertakan (wawasan tentang ketuhanan YME) dalam proses belajar-
mengajar tersebut dalam semua tahap proses pencarian ilmu tersebut. Seperti yang telah disampaikan
Allah dalam wahyu berikut :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, “Berlapang-lapanglah dalam
majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan, “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 58: 11)

Oleh karena itu, wawasan ketuhanan YME dalam proses pencarian ilmu pengetahuan tidak dapat
dilepaskan dikarenakan al-Quran telah mengenalkan kita tentang Allah dan sifat-sifatnya. Dan melalui
proses pemahaman kita sebagai pelajar akan isi al-Quran lah kita akan mengetahui tentang Allah
melalui apa-apa yang telah diwahyukannya dalam al-Quran.

Salah-satu sifat Allah yang disebut dalam al-Quran adalah 'Alim, yang berarti “Yang memiliki
pengetahuan”. Oleh karena itu kita dapat memahaminya sebagai kewajiban kita sebagai orang beriman
yang telah memperoleh wahyu dari Allah dalam menuntut ilmu dan mengimplementasikannya dalam
keseharian kita dalam bentuk menjalankan semua perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-
Nya yang kita wujudkan dalam ibadah keseharian kita.

Persoalannya adalah apakah kita senantiasa mempunyai niat beribadah kepada Allah dalam hal menuntut ilmu?, Berapa banyak di antara umat Islam yang menuntut ilmu dengan niat beribadah kepada Allah?.

Menuntut ilmu yang dilandasi dan dengan tujuan ibadah pada Allah SWT, pasti ditempuh dengan cara
yang diridlai-Nya. Menjalankan semua perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
dengan ikhlas. Seperti yang telah diwahyukannya sebagai berikut :

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam keadaan kerugian, kecuali orang-
orang yang benar beriman dan mengerjakan amal salih, dan nasihat-menasihati agar menaati
kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS 103:1-3)
Sebagai pelajar yang beriman, kita juga diharuskan menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh dan
bersemangat dalam menuntut ilmu. Seperti yang telah diwahyukan Allah dalam wahyu berikut :

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu- waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?, Katakanlah, “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”, Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS 39: 9; 58: 11).

Follow
rafiqbooks

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mu'min Yang Satu Dengan Mu'min Yang Lain Bagaikan Bangunan

Beramal Sebelum Datang Tujuh Perkara

Peluang Bisnis Barang Rongsokan Dan Mengungkap Sukses Bandar Barbek (Barang Bekas)