Konglomerat Muslim Yang Berjaya Dunia Akhirat

Segala Puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat serta Salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam, keluarga, shahabat dan para pengikutnya hingga yaumil akhir... amin... Shahabat Rasulullah yang hartanya sangat berlimpah?, Ya, tiada asing lagi bagi para pecinta tarikh tentang shahabat-shahabat Rasulullah. Siapakah beliau? ..... Betul, Beliau adalah Abdur Rahman Bin Auf radhiallahu 'anhu. Berikut ini adalah kisah singkat tentang Abdur Rahman Bin Auf. Abdur Rahman Bin Auf adalah salah seorang shahabat yang dekat dengan Rasulullah. Beliau juga adalah salah seorang shahabat Rasulullah terkaya sebagaimana halnya dengan shahabat Ustman Bin Affan radhiallahu 'anhu. Abdur Rahman lahir 10 tahun sesudah tahun Gajah dan beliau hidup sebagai pemuda Quraisy dikota Mekkah yang saat itu khas penuh dengan kehidupan Jahiliyyah yang nyata. Penyembahan berhala maupun kejahatan-kejahatan ataupun kema'shiyatan-kema'shiyatan yang beragam. Namun demikian Abdur Rahman Bin Auf terhindar dari hal yang demikian. Bahkan sekalipun beliau belum memeluk agama Islam, Abdur Rahman Bin Auf mempunyai anggapan bahwa minuman arak itu adalah terlarang. Abdur Rahman Bin Auf telah memeluk Islam sebelum Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam memasuki Darul Arqam. Beliau termasuk golongan Sabiqunal Awwalun dalam memeluk dinul Islam.Yang menurut riwayat beliau termasuk orang yang ke-8 yang memeluk Islam. Diriwayatkan bahwasanya ibu dari Abdur Rahman Bin Auf, ketika mengetahui anaknya memeluk dinul Islam, ia pun pernah berkata kepada anaknya, " Aku akan berjemur dipanas terik matahari menyengat di siang hari, dan aku akan bermalam diruang lapang dimalam yang sejuk (dingin). hinggalah engkau mengaku akan kembali kepada agama nenek moyangmu." Walau demikian ibunya mengancam, namun Abdur Rahman Bin Auf tetap tegak memeluk dinul Islam dan mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam. Abdur Rahman Bin Auf memiliki nama asal (sebelum masuk Islam), ya'ni Abdul Ka'bah, akan tetapi kemudian setelah dalam Islam beliau menggantinya dengan Abdur Rahman. Sebagai seorang shahabat dekat Rasulullah, Abdur Rahman mempunyai satu keistimewaan yang khas yaitu berjuang untuk menegakkan dinullah bukan saja dengan pedang, melainkan harta dan kekayaannya sekalipun. Beliaulah diantara para shahabat yang banyak sekali mengorbankan kekayaannya untuk memperjuangkan kepentingan izzul Islam wal Muslimin. Abdur Rahman pernah menshadaqahkan setengah hartanya untuk dibagikan kepada fakir miskin dan pernah pula menyerahkan seluruh kekayaannya untuk keperluan fie sabilillah demi menegakkan panji-panji Islam. Banyak shahabat yang telah memimpin perjuangan Islam dan menyebarkan syi'ar Islam dengan berjuang sebagai panglima atau pahlawan Islam yang dikenal dalam tarikh, Akan tetapi Abdur Rahman Bin Auf telah melakukan kepahlawanannya dengan jalan menyerahkan seluruh kekayaannya dalam menegakkan Islam. Sebagai seseorang yang memeluk Islam pada masa permulaan (As Sabiqunal Awwalun), Abdur Rahman Bin Auf juga telah mengalami berbagai penderitaan dan penyiksaan dari masyarakat Quraisy di Mekkah. Oleh karena melihat keadaan kaum muslimin yang sangat sedikit itu tetapi mengalami berbagai macam ancaman, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam akhirnya memerintahkan para pengikutnya supaya melakukan hijrah ke negeri Abbysinia karena menurut Rasulullah disana ada sebuah kerajaan yang tidak berlaku dzhalim terhadap rakyatnya. Tidak lama kemudian maka berangkatlah rombongan pertama yang melakukan hijrah yang terdiri dari 10 orang lelaki dan 4 orang wanita. Lalu disusul dengan rombongan kedua yang terdiri dari 83 lelaki dan 17 wanita serta anak-anak. Dan diantara yang melakukan hijrah tersebut termasuklah Abdur Rahman Bin Auf. Tidak lama kemudian Abdur Rahman Bin Auf dan beberapa temannya telah kembali kekota Mekkah. Sampailah pada waktu Allah Subhanahu wata'ala memerintahkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam untuk melakukan Hijrah ke Yathrib (Madinah) dilakukan Rasulullah sendiri dan para shahabatnya termasuk juga Abdur Rahman Bin Auf. Setibanya di Madinah sebagaimana yang diperlakukan oleh Rasulullah terhadap shahabat yang lainnya dalam rangka memberikan bantuan, maka Abdur Rahman Bin Auf dipersaudaraka dengan Saad Bin Rabi' seorang daripada kaum Anshar. Demi kecintaannya Sa'ad Bin Rabi' kepada saudaranya dari kaum Muhajirin, beliau telah mengatakan kepada Abdur Rahman, " wahai saudaraku, ketahuilah bahwa saya adalah seorang anshar yang banyak harta, dan kiranya saudara sudi ambillah separuh dari kekayaan saya itu. Saya juga mempunyai dua orang istri dan kiranya saudara sudi pada salah satunya, saya sedia menceraikannya supaya saudara bisa mengawininya." Mendengar kata-kata shahabatnya itu Abdur Rahman Bin Auf seraya menjawab, " Wahai saudaraku, semoga Allah akan memberikan berkah terhadap keluarga dan harta benda saudara. Janganlah disusahkan tentang diri saya ini, yang penting bagi saya ialah kiranya saudara sudi menunjukkan saya jalan menuju ke pasar." Sungguh beliau memang seorang saudagar yang berbakat dan pintar. Dalam waktu yang relatif singkat beliau menunjukkan keahliannya dalam berdagang hingga berhasil memperoleh harta yang banyak. Beliau mempunyai 100 ekor kuda yang dapat dipergunakan dalam peperangan, 100 ekor unta dan 10.000 ekor kambing sehingga diwaktu beliau meninggal, tatkala dihitung seperempat dari kekayaannya menyamai jumlah 84.000 dinar. Akan tetapi disamping kekayaannya yang melimpah ruah itu, beliau termasuk orang yang paling dermawan dan paling pemurah, juga merupakan seorang tokoh shahabat yang paling banyak bebuat kebajikan terhadap kaum fakir miskin. Pada Zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam, beliau pernah membagikan seluruh kekayaannya dan menyerahkan yang sebagian itu kepada orang-orang yang memerlukannya. Pernah terjadi dalam satu peristiwa, Abdur Rahman Bin Auf mengeluarkan sekali shadaqah sebesar 40.000 Dinar, dan pernah ia membiayai peperangan dengan menyediakan perlengkapan sebanyak 500ekor kuda tempur lengkap dengan senjata, pakaian, makanan untuk dipergunakan oleh para prajurit dan juga dalam waktu yang sama membawa konvoi perbekalan yang diangkut oleh 500 unta. Memandang Jasa dan pengorbanan dalam menegakkan Islam dengan harta dan kekayaannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam pernah bersabda bersabda, " Abdur Rahman Bin Auf adalah Saudagar Tuhan." sebagai pujian atas peranannya menegakkan dinullah dengan harta kekayaan. Dalam satu riwayat lain pula Rasulullah pernah bersabda, "Sesungguhnya mereka yang memelihara keluarga saya setelah saya meninggal dunia adalah manusia yang benar dan manusia yang mempunyai kebajikan." Dalam hal ini Abdur Rahman lah salah seorang shahabat yang menyahut seruan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam karena beliaulah yang menyiapkan kemudahan untuk ummul mu'minin dalam melaksanakan 'ibadah haji dibawah lindungan beliau." Disamping memiliki kekayaan yang melimpah ruah beliau adalah seorang yang takut dan benci kepada harta kekayaan dan selalu menghindarkan diri dari pengaruh kekayaannya. Diriwayatkan bahwa pada satu hari Abdur Rahman Bin Auf menangis tersedu-sedulalu ia ditanya oleh seseorang, apakah yang menyebabkan beliau menangis?, lalu dijawabnya, "Sesungguhnya Mas'ab adalah lebih baik daripadaku karena ia meningal dunia di zaman Rasul, dan diwaktu meninggal dunia ia tidak memiliki sepotong kainpun yang dapat dijadikan kafan untuk membungkusnya. Sesunguhnya Hamzah Bin Muththalib adalah manusia yang lebih utama daripada saya padahal ia tidak mempunyai kain yang dapat dijadikan kafan untuk memakamkannya. Saya khawatir saya ini termasuk diantara orang-orang yang dipercepat untuk menikmati kebahagiaan dunia fana ini dan saya khawatir bahwa saya akan tersisih daripada shahabat Nabi diakhirat kelak disebabkan karena saya mempunyai banyak harta." Dalam satu riwayat yang lain pula diceritakan bahwa tatkala Abdur Rahman Bin Auf memberikan makanan kepada tamunya beliau tiba-tiba menangis lalu ditanyalah, "Mengapa engkau menangis hai Ibnu Auf ?" ia lalu menjawab, " Nabi telah wafat, sedangkan ia dan keluarganya tidak pernah kenyang oleh roti gandum." Demikianlah jiwa seorang Abdur Rahman Bin Aufsalah seorang shahabat besar Rasulullah. Melihat besarnya semangat pengorbanannya itu maka tidaklah heran kiranya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam mengatakan bahwa Abdur Rahman Bin Auf adalah diantara sepuluh orang yang telah digembirakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam akan memasuki Surga... Dizaman Khalifah Umar Bin Khaththab, Abdur Rahman Bin Auf telah memperoleh kehormatan dan keutamaan disisi khalifah. Beliau pernah dilantik untuk memimpin rombongan haji (oleh khalifah) pada tahun pertama. Setelah Umar Bin Khaththab dipilih sebagai khalifah. Malah beliau jugalah salah seorang yang telah diwasiatkan oleh khalifah Umar bin Khaththab sebelum kewafatannya menjadi salah seorang ahli dalam majelis komite. Beliaulah juga tokoh yang mengketuai tugas untuk menentukan siapakah yang bakal menggantikan Khalifah Umar Bin Khaththab sebagai khalifah ketiga ummat Islam yang akhinya jatuh ke tangan Ustman Bin Affan radhiallahu 'anhu. Pada tahun ke 31Hijrah, setelah menempuh hidup didunia fana ini selama 74 tahun, berpulanglah tokoh Shahabat ini ke rahmatullah. Dalam usia 75 tahun. Dan sebelum meninggalnya, ummul mu'minin Ai'syah telah menawarkan bahwa jika ia menghendaki akan ditempatkan makamnya nanti disisi makam Rasulullah, Abu Bakar dan Umar radhiallahu 'anhum.. Dengan suara yang merendah diri ia menjawab bahwa ia malu jika diberi kedudukan yang sedemikian tingginya untuk bermakam disamping Rasul. Dan ia juga menyatakan bahwa dirinya telah terikat janji dengan Utsman Bin Mazh'un bahwa salah satu diantara mereka berdua meninggal dunia lebih dahulu, maka ia akan bermakam disamping makam temannya yang lain. Jenazah beliau telah dikebumikan di Baqi dan dishalatkan oleh Utsman bin affan, Zubair Ibnul Awwamdan lain-lain. Wallahu A'lam...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mu'min Yang Satu Dengan Mu'min Yang Lain Bagaikan Bangunan

Beramal Sebelum Datang Tujuh Perkara

Peluang Bisnis Barang Rongsokan Dan Mengungkap Sukses Bandar Barbek (Barang Bekas)