Kiat Mendidik Anak Agar Gemar Menabung
Posted by Farid Ma'ruf pada Februari 15, 2008
Keluarga Samara. Celengan yang Bagus
1.Sediakan tempat menyimpan uang atau celengan dengan bentuk dan warna yang bagus agar anak tertarik.
2.Biasakan anak memasukan uang sendiri ke dalam celengan seberapapun dia punya.
3.Tanamkan sifat rajin pangkal pandai dan hemat pangkal kaya.
4.Ceritakan pengalaman orang-orang sukses dengan rajin menabung, bekerja dan banyak berdoa.
5.Jadilah teladan bagi anak bahwa orangtua juga sering menabung.
6.Ajak ikut serta anak pergi ke bank agar ia lebih tertarik dan lebih mengerti manfaat menabung.
Dwi Mayati
Bbk Cihapit III, Padasuka, Bandung
Setiap Akhir Bulan Buka Celengan
Salah satu hal yang penting dalam mendidik anak adalah keteladanan dan lingkungan. Untuk mendidik anak agar gemar menabung otomatis diperlukan keteladanan dan lingkungan penabung.
1.Siapkan celengan dengan bentuk yang unik dan menarik
2.Bedakan warna setiap celengan sesuai warna favorit pemiliknya dan bubuhkan nama pemiliknya (misal: Abi, Ummi, Aa, Ade) dengan huruf yang variatif.
3.Letakkan celengan berdampingan di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau.
4.Setiap pagi, setelah anak mendapat jatah uang saku, Ayah atau Ibu mendahului mengisi celengan di depan anak sambil berkata, “Wah celengan Abi udah banyak nih. Abi pasti jadi juara.”
5.Celengan dibuka setiap akhir bulan dan dihitung jumlahnya bersama-sama.
6.Pemilik jumlah terbanyak, celengannya berhak menempati urutan paling kanan diikuti juara dua dan seterusnya.
7.uang celengan boleh digunakan untuk membeli barang yang diinginkan tampa tambahan dari orang tua.
8.Besoknya langsung dimulai pengisian celengan di bulan baru.
Utin Supartini, S.Pd
Tangkolo, Subang, Kuningan
Buat Bank Keluarga
1.Ajarkan nilai uang pada anak agar ia tahu cara yang baik dan halal untuk mendapatkan uang sehingga ia dapat menghargai uang tanpa perlu memujanya.
2.Atur uang saku rutinnya dan anjurkan agar sisanya ditabung.
3.Berikan reward (hadiah) bagi anak yang tabungannya paling banyak.
4.Belikan celengan yang menarik perhatiannya, bila perlu 2 macam celengan, satu untuk mencapai tujuan tertentu dan satu lagi sekedar tempat menabung.
5.Jika suatu hari anak minta dibelikan sesuatu, dari pada membelikannya langsung dari dompet dengan mudah, cobalah ajak ia untuk menabung dan tempelkan gambar barang yang dia inginkan kelak sebagai motivasi.
6.Buatlah bank keluarga bagi anak-anak dengan mekanisme seperti halnya bank yang sebenarnya, namun bedanya ada pengawasan anda sebagai orang tua. Tetapi jangan ajarkan bahwa bank adalah tempat satu-satunya untuk menabung.
7.Ajarkan anak untuk menyumbang dan berbuat baik dari uangnya sendiri dan katakan bahwa dengan menyumbang berarti ia sudah menabung pahala yang bisa dinikmati dalam surga kelak. Insya Allah.
Ummu Adwaa’
Perum Batara Indah, Tasikmalaya
Hadiah untuk yang Paling Banyak Tabungannya
1.Tanamkan niat pada anak bahwa gemar menabung pasti beruntung serta dengan mencontohkan dahulu sebelum mengajarkan anak menabung.
2.Tabungan tidak mesti berupa buku dan susah-susah antri di bank. Berikan celengan dengan model lucu seperti binatang kesayangan atau celengan dengan jam weker agar anak merasa senang menyimpan uang di tempat kesukaannya.
3.Tawarkan hadiah yang boleh diminta anak bila tabungannya dalam jangka waktu tertentu lebih banyak jumlahnya dari kakak atau adiknya.
4.Letakkan tabungan di tempat strategis yang mudah dijangkau tapi aman dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan, sehingga bila ada uang saku dapat segera dimasukan kedalam tabungan tersebut.
5.Uang yang akan ditabungkan tidak mesti langsung dari orang tua, dapat juga memberikan suatu tugas dan memberinya penghargaan dengan uang tapi dengan syarat ditabung. Hal ini sekaligus mengajarkan penghargaan atas suatu pekerjaan anak.
6.Berikan kebebasan anak untuk membeli barang/benda apapun yang disukainya dengan catatan masih dalam kaidah kesopanan dan kepatutan usia anak.
7.Jangan bosan mengingatkan anak agar menyisihkan uang sakunya untuk dapat ditabung.
(www.keluarga-samara.com)
Doried Eka Septayani
Jl Merbabu, Kel Sidomulyo Timur, Pekan Baru
Sumber : Majalah Ummi
Keluarga Samara. Celengan yang Bagus
1.Sediakan tempat menyimpan uang atau celengan dengan bentuk dan warna yang bagus agar anak tertarik.
2.Biasakan anak memasukan uang sendiri ke dalam celengan seberapapun dia punya.
3.Tanamkan sifat rajin pangkal pandai dan hemat pangkal kaya.
4.Ceritakan pengalaman orang-orang sukses dengan rajin menabung, bekerja dan banyak berdoa.
5.Jadilah teladan bagi anak bahwa orangtua juga sering menabung.
6.Ajak ikut serta anak pergi ke bank agar ia lebih tertarik dan lebih mengerti manfaat menabung.
Dwi Mayati
Bbk Cihapit III, Padasuka, Bandung
Setiap Akhir Bulan Buka Celengan
Salah satu hal yang penting dalam mendidik anak adalah keteladanan dan lingkungan. Untuk mendidik anak agar gemar menabung otomatis diperlukan keteladanan dan lingkungan penabung.
1.Siapkan celengan dengan bentuk yang unik dan menarik
2.Bedakan warna setiap celengan sesuai warna favorit pemiliknya dan bubuhkan nama pemiliknya (misal: Abi, Ummi, Aa, Ade) dengan huruf yang variatif.
3.Letakkan celengan berdampingan di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau.
4.Setiap pagi, setelah anak mendapat jatah uang saku, Ayah atau Ibu mendahului mengisi celengan di depan anak sambil berkata, “Wah celengan Abi udah banyak nih. Abi pasti jadi juara.”
5.Celengan dibuka setiap akhir bulan dan dihitung jumlahnya bersama-sama.
6.Pemilik jumlah terbanyak, celengannya berhak menempati urutan paling kanan diikuti juara dua dan seterusnya.
7.uang celengan boleh digunakan untuk membeli barang yang diinginkan tampa tambahan dari orang tua.
8.Besoknya langsung dimulai pengisian celengan di bulan baru.
Utin Supartini, S.Pd
Tangkolo, Subang, Kuningan
Buat Bank Keluarga
1.Ajarkan nilai uang pada anak agar ia tahu cara yang baik dan halal untuk mendapatkan uang sehingga ia dapat menghargai uang tanpa perlu memujanya.
2.Atur uang saku rutinnya dan anjurkan agar sisanya ditabung.
3.Berikan reward (hadiah) bagi anak yang tabungannya paling banyak.
4.Belikan celengan yang menarik perhatiannya, bila perlu 2 macam celengan, satu untuk mencapai tujuan tertentu dan satu lagi sekedar tempat menabung.
5.Jika suatu hari anak minta dibelikan sesuatu, dari pada membelikannya langsung dari dompet dengan mudah, cobalah ajak ia untuk menabung dan tempelkan gambar barang yang dia inginkan kelak sebagai motivasi.
6.Buatlah bank keluarga bagi anak-anak dengan mekanisme seperti halnya bank yang sebenarnya, namun bedanya ada pengawasan anda sebagai orang tua. Tetapi jangan ajarkan bahwa bank adalah tempat satu-satunya untuk menabung.
7.Ajarkan anak untuk menyumbang dan berbuat baik dari uangnya sendiri dan katakan bahwa dengan menyumbang berarti ia sudah menabung pahala yang bisa dinikmati dalam surga kelak. Insya Allah.
Ummu Adwaa’
Perum Batara Indah, Tasikmalaya
Hadiah untuk yang Paling Banyak Tabungannya
1.Tanamkan niat pada anak bahwa gemar menabung pasti beruntung serta dengan mencontohkan dahulu sebelum mengajarkan anak menabung.
2.Tabungan tidak mesti berupa buku dan susah-susah antri di bank. Berikan celengan dengan model lucu seperti binatang kesayangan atau celengan dengan jam weker agar anak merasa senang menyimpan uang di tempat kesukaannya.
3.Tawarkan hadiah yang boleh diminta anak bila tabungannya dalam jangka waktu tertentu lebih banyak jumlahnya dari kakak atau adiknya.
4.Letakkan tabungan di tempat strategis yang mudah dijangkau tapi aman dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan, sehingga bila ada uang saku dapat segera dimasukan kedalam tabungan tersebut.
5.Uang yang akan ditabungkan tidak mesti langsung dari orang tua, dapat juga memberikan suatu tugas dan memberinya penghargaan dengan uang tapi dengan syarat ditabung. Hal ini sekaligus mengajarkan penghargaan atas suatu pekerjaan anak.
6.Berikan kebebasan anak untuk membeli barang/benda apapun yang disukainya dengan catatan masih dalam kaidah kesopanan dan kepatutan usia anak.
7.Jangan bosan mengingatkan anak agar menyisihkan uang sakunya untuk dapat ditabung.
(www.keluarga-samara.com)
Doried Eka Septayani
Jl Merbabu, Kel Sidomulyo Timur, Pekan Baru
Sumber : Majalah Ummi
Komentar
Posting Komentar