HILANGKAN RIBA DAPAT MEMBEBASKAN PALESTINA


oleh Muhammad Abdullah Rosyid
      Jakarta, 17 Muharram 1434/ 30 November 2012 –(MINA) - Palestina baru saja membuat Israel kalang kabut dalam serangan selama satu pekan di Gaza.
     Meski sistem persenjataan Palestina kalah jauh dibanding system persenjataan Israel yang mendapat sokongan Amerika, mereka mampu bertahan dari serangan membabi buta Israel.
     Namun perjuangan mereka masih panjang karena harus benar-benar bisa membuat Israel menyingkir dari tanah pendudukan Palestina.
     Israel memblokade Gaza, Palestina dalam kurun waktu yang sangat lama. Palestina kesulitan dalam banyak hal, salah satunya perekonomian negara.
     Kegiatan perdagangan mereka tidak bisa berjalan baik. Blokade darat dan laut Israel membuat perdagangan mereka terbatas, meski bisa melakukan ekspor-impor melalui terowongan-terowongan yang menghubungkan Gaza dengan Rafah.
Riba - Masalah besar dunia
     Selain masalah blokade, ada satu permasalahan terbesar yang saat ini tidak hanya dihadapi oleh rakyat Palestina, tapi juga masyarakat dunia yakni Riba.
    Sistem keuangan dunia saat ini menggunakan uang kertas yang sama sekali tidak memiliki nilai intrinsik membuat dunia selalu bermasalah. Khususnya negara-negara berkembang yang sistem ekonominya kembang kempis.
    Dengan patokan dolar Amerika, dunia harus menuruti apa kehendak negeri Paman Sam tersebut. Amerika bisa kapan saja membuat nilai mata uangnya menurun atau naik sekehendak mereka.
     Oleh karena itu dengan menghilangkan sistem keuangan seperti ini, Palestina bisa membebaskan diri dari embargo ekonomi yang diterapkan oleh Amerika dan Israel.
     Prof. Dr. Ahmad Kameel Mydin Meera dari Internasional Islamic University, Malaysia menyatakan, “hilangnya riba bisa membebaskan Palestina”.
     "Palestina harus mengeluarkan mata uang mereka sendiri berupa dinar atau dirham, daripada harus menggunakan mata uang Shekel Israel sebagai mata uang yang berlaku saat ini, termasuk dolar," katanya dalam sebuah konferensi internasional tentang riba yang diselengarakan di Kuala Lumpur,Malaysia baru baru ini.
Dolar berbasis riba
     Sebagai mana kita ketahui, pendukung utama Israel adalah Amerika. Dolar Amerika adalah uang yang berbasis riba dan mereka bisa menambah jumlah berapapun yang mereka sukai.
    Sementara uang fiat di seluruh dunia mendukung dolar dengan organisasi pemantau keuangan dunia seperti Bank Dunia dan IMF yang dibentuk di bawah Piagam PBB yang dikelola oleh Amerika Serikat.
      Ketika seluruh dunia bergerak untuk berlatih menghilangkan riba dalam perekonomian mereka dengan menggunakan uang riil seperti emas dan perak, uang fiat hegemoni Amerika akan jatuh dan runtuh.
      Hal ini otomatis akan melemahkan Israel dan oleh karena itu pembebasan Palestina bisa dicapai dengan lebih mudah dan cepat.
     Meskipun agama merupakan salah satu titik penting untuk membebaskan Palestina, tetapi tidak pernah kurang bahwa dengan menggunakan uang sungguhan yang disebut Dinar atau Dirham juga bisa berguna.
     Penggunaan uang perak sudah dimulai oleh salah satu miliarder Meksiko, Hugo Salinas Price. Salinas mengungkapkan, “uang kertas merupakan sumber krisis ekonomi dunia”.
    Menurutnya, uang kertas membuat masyarakat lupa diri ketika memilikinya dalam jumlah besar. Ketika nilai tukar uang dalam masa normal, uang kertas bisa membuat masyarakat merasa kaya sehingga  banyak angan yang ingin diwujudkan untuk menciptakan hal-hal yang besar. Tapi ketika nilai uang kertas jatuh, semua hal yang telah dibangunnya bisa menjadi sia-sia.
     Sebab dari semua ini ketika nilai uang tinggi, banyak perusahaan besar yang dibangun, tapi ketika nilai uang turun, konsumen akan menurun dengan sendirinya karena harga yang mahal.
     Jadi semuanya akan membuat kebangkrutan yang besar karena nilai mata uang kertas bisa jatuh dan menyebabkan semua harga barang menjadi mahal.
     Selain itu, uang kertas tidak fleksibel. Setiap negara mempunyai mata uang sendiri yang satu sama lain tidak bisa menerima mata uang berbeda.
     Oleh karena itu uang koin berupa perak (dirham) atau emas (dinar) merupakan mata uang yang stabil karena bisa digunakan di daerah manapun di seluruh dunia oleh karena nilai yang stabil meski berada di belahan dunia manapun.
     Namun sekali lagi, penggunaan uang dinar atau dirham ini harus mendapat dukungan dari seluruh dunia untuk menuju perdamaian di Palestina dengan sistem ekonomi bebas riba.  (R-007/R-006).
Mi’raj News Agency

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mu'min Yang Satu Dengan Mu'min Yang Lain Bagaikan Bangunan

Beramal Sebelum Datang Tujuh Perkara

DEFINISI OFFICE BOY