Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

Berjuang Tak Kenal Lelah

Dengan Basmalah dan segenap yang ku punya Ku memulai langkah tuk wujudkan niat Dengan awal yang sangat terbata-bata Sangat ku berharap kepada Sang Maha Pemberi Ni'mat Ku Langkahkan niat tuk sebuah karya nyata Dari semua yang telah ku cari dan ku dapat Kukerahkan segala keadaan yang memang ada Hingga aku hasilkan dan serahkan hanya tuk ummat Tiada waktu yang ku usahakan melainkan sisa Sisa dari kebutuhan yang telah tercatat dan penat Disela-sela malam, dikesenyapan sore yang tersisa Bahkan waktu yang tak pernah ku bisa berkata tak sempat

Perjalanan Masih Sangat Panjang, wahai Muda-Mudi

Satu arah tujuan menuju kemenangan hakiki, ... kemenangan hakiki tiada penghalang yang berarti, ... kalaulah kita mau segera menyadari, .... bangkit untuk tiada mengulangi salah yang kedua kali,... bahkan dalam lubang yang sama terjatuh berkali-kali. Wahai jiwa-jiwa muda-mudi yang penuh warna-warni, .... Mari segera bentuk karakter yang penuh ridha ilahi, Janganlah ada sedikit ragu dan mundur lagi, ... Walau banyak onak penuh duri, ... Mantapkanlah hati langkahkan kaki, ... Jadilah manusia yang penuh percaya diri, ... Berdiri bukan berarti menanti, ... Menanti-nanti berarti mati, ... Mari mari kita raih dengan segenap diri, ... Sukseskan dari wujud mimpi jadi wujud yang penuh arti, ... Jiwa muda-mudi yang bermurung hati juga diri, ... Tengadahkan wajahmu dimalam hari, ... bermunajatlah kepada ilahi rabbi, ... Setelah berusaha penuh letih di siang hari, ... Putus asa, menyesali diri dikemudian hari tiada arti ... Berjuanglah demi kesuksesan sekuat jiwa, diri dan ...

Bisnis Rongsok, Mengapa Tidak?...

Mungkin bagi sebagian orang, tumpukan kertas bekas, besi tua, atau botol kosong adalah sampah rongsokan yang harus dibuang. Tetapi, ada sebagian orang justru menggantungkan hidup mereka dari barang yang rongsok. Bahkan, rongsokan pulalah yang mengubah nasib mereka. Seperti apa yang dilakukan oleh Muh Roni (30 tahun) warga Campursalam, Kec. Parakan. Sudah 3 tahun ini dia menjalankan bisnis jual beli rongsokan. Hasilnya pun bisa dibilang lumayan. Selain bisa mencukupi kebutuhan keluarga, Muh Roni bisa menarik beberapa warga untuk ikut bekerja bersamanya. Setelah lulus SMA, pria dengan 2 orang anak ini disuruh orang tuanya untuk meneruskan pekerjaan mereka sebagai petani. Namun dia tidak mau “Saya dulu dipaksa orang tua untuk meneruskan tradisi mereka menjadi petani, tetapi saya wegah macul”. Keadaan ini membuat dia harus berpikir dan berjuang lebih keras sebelum memutuskan untuk berkecimpung pada bisnis ini. Pada awalnya, dengan bermodalkan uang 1,5 juta dan sebuah “montor bukaan” Mu...

“Mengais” Rupiah Sebagai Pengepul Barang Rongsokan

Barang-barang rongsokan seperti plastik, kertas, tembaga, dan sebagainya banyak melimpah di sekitar kita. Hal tersebut tanpa disadari menjadi sebuah peluang bisnis yang tidak hanya menggiurkan, tetapi juga akan mendatangkan keuntungan lumayan. Meski terkesan ‘jorok’, namun perputaran uang dalam bisnis ini lebih cepat dari usaha-usaha lainnya. Barang-barang rongsokan yang memiliki harga jual tinggi antara lain besi rongsokan, kemudian plastik/ koran bekas. Untuk besi rongsokan memang susah untuk didapat, berbeda dengan kertas/ koran bekas yang dapat dengan mudah ditemukan di rumah-rumah ataupun perkantoran. Bisnis ini bagi kebanyakan orang dikatakan bisnis “pemulung”, namun hasil dari bisnis ini bisa disejajarkan dengan usaha-usaha lainnya yang lebih mentereng. Menurut seorang pengusaha barang bekas Raisya yang selama ini membuka usahanya di kawasan Cimanggis, Depok, untuk membuka usaha ini diperlukan kerja keras, semangat, dan positif thinking. Karena jika tidak, maka peluang bisa di...

Menyongsong Era Ekonomi Syariah Melalui Pendidikan Sumber Daya Insani PDF

Wawancara dengan H. Masyhudi Muqorobin, M.Ec., Ph.D., Akt. Pasca krisis ekonomi tahun 1997, muncul kesadaran bahwa bangsa Indonesia membutuhkan keberadaan dunia usaha yang ditopang oleh ekonomi, keuangan dan perbankan, yang beroperasi berdasarkan ketentuan syariah. Bukti menunjukkan dunia usaha dan lembaga keuangan syariah paling tegar dan hanya sedikit terkena dampak krisis. Kesadaran ini ditintaklanjuti baik oleh pemerintah maupun oleh pelaku dunia usaha utamanya di sektor keuangan. Bank-bank, Asuransi dan lembaga-lembaga keuangan lain membentuk unit pelayanan syariah. Bahkan bank-bank dan asuransi asing yang beroperasi di Indonesia lebih awal melaksanakannya. Pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan syariah diperkirakan akan terus berlangsung hingga sepuluh tahun ke depan. Hal ini harus direspon dengan mempersiapkan sumberdaya Insani untuk mengisi kebutuhan pertumbuhan tersebut. Penempatan orang-orang yang tidak memiliki basis dan disiplin ilmu ekonomi syariah dikhawatirkan menghi...

Indahnya Ber'amal Shalih

Saya berlindung kepada Allah dari tipudaya setan yang terkutuk. Bismilahirrahmanirrahiim Allah Maha Penolong dan Maha Pembimbing. Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Pemurah. Al Qur’an adalah sumber ilmu kebahagian, kesejahteraan, kedamaian kita. Rasulullah saw adalah orang yang istimewa dan sangat berjasa kepada kehidupan manusia sampai akhir zaman. Waktu kecil, saya berpendapat, bahwa 'amal shalih itu adalah memasukkan uang ke kotak 'amal yang ada di masjid atau yang sering dibawa oleh peminta-minta. Karena di kotak itu tertulis “Kotak 'amal”. Kedua, bahwa ber'amal shalih adalah menjalankan shalat, shadaqah, mengaji, shaum, membayar zakat& naik haji, sebagaimana dinasehatkan oleh orang tua dan guru-guru ngaji saya. Makin banyak 'amal shalih kita makin banyak pahala yang dicatat oleh malaikat dan inilah yang akan menolong orang masuk surga. Alhamdulillah, setelah membaca dan memahami buku pedoman hidup manusia yaitu Al Qur’an dan Hadits, saya mengerti bahw...

Beramal Dengan Ikhlash

Diriwayatkan dari Amir al-Mukminin (pemimpin kaum beriman) Abu Hafsh Umar bin al-Khattab radhiyallahu’anhu beliau mengatakan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ مانوي . فمن كانت هجرته الي الله ورسوله فهجرته الي الله ورسوله ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته إلي ما هاجر إليه “Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (HR. Bukhari [Kitab Bad'i al-Wahyi, hadits no. 1, Kitab al-Aiman wa an-Nudzur, hadits no. 6689] dan Muslim [Kitab al-Imarah, hadits no. 1907]) Faedah Hadits Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa niat merupakan timbangan pe...

Rumus Iman, Ilmu dan Amal:

IMAN + ILMU - AMAL = POHON YANG TIDAK BERBUAH IMAN + AMAL - ILMU = SIA - SIA ILMU + AMAL - IMAN = SOMBONG IMAN + ILMU + AMAL = SUKSES DUNIA AKHIRAT

Berdusta Atas Nama Rasul ('Ilmu) Tempat Duduknya Di Neraka

Dari salamah bin Akwa berkata , Aku telah mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengatakan atas (nama)ku apa-apa yang tidak pernah aku ucapkan, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di Neraka." (HR Al-Bukhari I/35 dan lainya).

Menghuni Neraka Karena Tiada Mengerjakan Apa Yang Diketahui Ilmunya

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Pada hari kiamat nanti, seseorang akan digiring kemudian dilemparkan ke dalam api neraka sampai isi perutnya terburai keluar. Kemudian penghuni neraka bertanya kepadanya : ‘Bukankah kamu dahulu menyerukan kebajikan dan melarang kemungkaran?’ Ia menjawab : ‘Saya dahulu menganjurkan kebaikan tapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya melarang kemungkaran tapi saya sendiri mengerjakannya’.”(HR. Bukhari dan Muslim).

Tafsir Al Qur-an Tanpa 'Ilmu, Neraka Bagiannya.

Dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Barang siapa berbicara tentang al Qur'an dengan akal nya atau tidak dengan ilmu, maka hendaklah ia menyiapkan tempatnya di neraka" (Hadist seperti ini ada dari 2 jalan, yaitu Ibnu Abas dan Jundub. Lihat Tafsir Qur'an yang diberi mukaddimah oleh Syeikh Abdul Qadir Al-Arnauth hal. 6, Tafsir Ibnu Katsir dalam Mukaddimah hal. 13, Jami' As-Shahih Sunan Tirmidzi jilid 5 hal.183 no. 2950 dan Tuhfatul Ahwadzi jilid 8 hal. 277).

Menghafal Hadits ('Ilmu) Dengan Ber'amal

Asy Sya’bi berkata : “Kami dahulu meminta bantuan dalam mencari hadits dengan berpuasa, dan kami dahulu meminta bantuan untuk menghapal hadits dengan mengamalkannya”.

Jadikanlah Ilmu Itu Landasan 'Ibadah ('Amal)

Abu Qilabah berkata : “Jika Alloh menjadikanmu berilmu maka jadikanlah ilmu itu sebagai ibadah kepada Alloh, dan janganlah kamu hanya berorientasi untuk menyampaikannya kepada orang lain (tanpa mengamalkannya)”.

Konsekwensi Ilmu Tanpa 'Amal, 'Amal Tanpa 'Ilmu

Az-Zuhri berkata : “Orang-orang tidak akan menerima ucapan seorang alim yang tidak beramal, dan tidak pula orang beramal yang tidak berilmu”.

Perumpamaan 'Ilmu

Abu Hurairoh radhiyallohu anhu berkata : “Perumpamaan ilmu yang tidak diamalkan bagaikan harta simpanan yang tidak dinfakkan di jalan Alloh Ta’ala”.

Rabb Bertanya Tentang 'Ilmu di Hari Kiamat

Abu Darda radhiyallohu anhu juga berkata : “Sesungguhnya hal pertama yang akan ditanyakan Robbku di hari kiamat yang paling aku takuti adalah tatkala Dia berkata : ‘Engkau telah berilmu, maka apa yang telah kamu amalkan dari ilmumu itu?”.

'Ilmu Barengi dengan 'Amal

Abu Darda radhiyallohu anhu berkata : “Engkau tidak akan menjadi alim sampai engkau berilmu, dan engkau dengan ilmu tadi tidak akan menjadi alim sampai engkau mengamalkannya”.

Prioritas Ilmu Adalah Tauhid

”Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu ……..” (Q.S. Muhammad; 47:19)

Ilmu Menuntut 'Amal

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya dalam hal apa ia habiskan, tentang ilmunya dalam hal apa ia kerjakan dengannya , tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan, dan tentang tubuhnya dalam hal apa ia gunakan”. Dalam riwayat Thabrani dan Al-Bazzar dengan lafadz : “… dan tentang ilmunya apa yang diamalkannya dari ilmu tersebut”.

'Amal TerTolak Karena Tanpa 'Ilmu

Sabda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam “Barang siapa membuat perkara baru dalam urusan kami ini, sesuatu yang tidak ada petunjuk agama padanya, maka itu tertolak (Mutafaq ‘alaih dari hadtis Aisyah radhiyallahu ‘anha) dalam riwayat Muslim disebutkan “Barangsiapa beramal dengan amalan yang bukan perintah kami maka itu tertolak”

Ilmu Sebelum 'Amal

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sesungguhnya pendengaran, pengelihatan dan hati semuanya itu akan di tanya.” (Q.S. Al-Israa’; 17:36)

Marilah Beramal

Rasulullah s.a.w. bersabda, maksudnya: '(Meninggalkan rasa dengki) merupakan sunnahku, barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka sesungguhnya ia mencintaiku, dan barangsiapa yang mencintaiku, maka ia bersamaku di dalam syurga.' (Riwayat Tarmizi)

Tabungan Kebaikan

Senin, 22/06/2009 14:10 WIB | email | print Oleh Elvira Suryani Pernakah anda berfikir untuk menabung demi kebaikan?. Seperti layaknya kebanyakan kita berlomba-lomba untuk menabung mengumpulkan kekayaan dengan mengikuti berbagai macam jenis investasi mulai dari tabungan tahapan berencana, ikut deposito, reksadana, jamsostek dan lain sebagainya. Kita pasti akan mencari jenis investasi apa yang memberi keuntungan terbesar dalam rangka menambah kekayaaan kita. Bisa saja dengan membuka Deposito di bank-bank tertentu yang menjanjikan suku bunga lebih tinggi atau bisa juga dengan mengumpulkan coin emas untuk dijadikan simpanan, bilamana suatu saat nanti harga emas naik, bisa dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Dari segelintiran kegiatan yang kita lakukan tersebut di atas merupakan wujud usaha dalam menambah kekayaaan kita di dunia. Tapi apakah kita pernah berfikir memperlakukan akhirat kita dengan hal yang sama?. Kita mencari-cari investasi terbesar apa yang bisa kita lakukan a...

Menabung dengan Hati di Tabungan ‘Amal Shalih (T’AS).

________________________________________ Tahukah Kita bahwa hanya dengan kebersamaanlah kita dapat membangun segala sesuatunya ini menjadi lebih baik? Berdua lebih baik daripada sendirian. Begitulah seterusnya, lebih banyak lagi maka akan lebih baik lagi hasilnya. Itu semua kalau dilakukan dengan bersama-sama dan berirama. Kehidupan bermasyarakat yang mengikuti konsep ini (kebersamaan), maka akan nampak terlihat keindahannya. Kemasyarakatan dalam Islam pun itu adalah berdasarkan konsep “Kebersamaan”. Yangmana dikenal dengan istilah “Al Jama’ah”. Sistem kepemimpinannya pun masih dalam konsep kebersamaan, satu Jama’ah satu Imamah. Bahkan hampir seluruh sendinyapun tak luput dari konsep kebersamaan, termasuk sendi perekonomian dan keuangannya pun tiada lepas dari teladan sebuah sistem "keuangan" yang berlandaskan pada rasa kebersamaan. Bila Anda menabung dibank lain tentunya Anda hanya akan mendapatkan bunga, tetapi di T’AS memberikan lebih, pertama dengan menabung di T’AS sel...

Mengapa Masih Menunda-Nunda?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.... Marilah wahai ikhwan/akhwat, mari bersegera, janganlah menunda-nunda lagi!... Tunggu apa lagi? ... Gengsi kah??? Ataukah Entar... ? Apakah kita menunggunya hanya untuk "terlantar"? Mungkin Nanti? kapan?... gimana kalau keburu mati brother,,,,? Bisa jadi Engke? (Sunda), wah itu sih keburu jadi Bangke Lur.... Bukankah kita mempunyai niat dan tujuan yang " Mulia "? Mengembalikan Masjidil Aqsha untuk kemuliaan Islam dan Muslimin? Atau menjemput Syahid sebagai Syuhada??? ... Hmh.... ya sih, ... tapi.... belum da maal nya nih... kan perlu buat paspor? perlu ini itu dan lain sebagainya.... semuanya kan harus dengan uang... Sedangkan sayakan penghasilannya sangat minim sekali... untuk makan sehari-hari saja yah... Insya Allah semuanya bisa kita wujudkan kalau memang kita ada kemauan, bergabunglah segera dengan T'AS. T'AS menerima Simpanan berupa barang bekas (rongsokan)... Saat ini ...? ya... kapan la...

MENABUNG ITU IBADAH

(Disadur dari Javanese Gordyn) Seringkali kita di hadapkan pada masalah keuangan, bahkan mungkin bagi sebagian besar orang hal ini menjadi problem sehari-hari.. Yang mendasari munculnya masalah atau problem keuangan ini adalah karena jumlah penghasilan kita relative terbatas ( tetap ) sedangkan kebutuhan dan keinginan kita relative tidak terbatas. Bila diasumsikan bahwa penghasilan atau pendapatan kita relative tetap, maka hal pertama yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana membatasi dan mengatur kebutuhan ( pengeluaran ). Hal inilah yang mengharuskan kita mengelola keuangan secara benar , baik untuk skala rumah tangga terlebih-lebih untuk tingkat perusahaan sudah tentu dituntut pengelolaan secara professional. Untuk bisa mengatur pengeluaran, terlebih dahulu kita harus bisa membedakan dan memilah-milah mana yang merupakan kebutuhan ( need ) dan mana yang hanya sekedar keinginan ( want ). Sebagai contoh adalah membeli pakaian itu termasuk kebutuhan ( need ) , tapi kalau sudah bicara...

Ajari Anak Menabung

Hemat pangkal kaya. Begitulah pepatah yang sering kita dengar. Menabung memang hal yang penting. Dengan memiliki tabungan,kita dapat memiliki hal-hal kita inginkan dan mempunyai cadangan dana saat diperlukan. Sebaliknya, dengan menghabiskan uang kita, maka hidup kita menjadi tidak terencana. Sikap suka menabung ini perlu kita tanamkan dalam diri anak-anak kita sejak masih kecil, karena sebagai orang-tua, tentu kita ingin anak kita memiliki kebiasaan yang baik ini. Tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan ini secara tepat pada anak-anak kita? Kumpulan.info - Cara kita menanamkan kebiasaan ini tentu berbeda-beda tergantung pada usia anak. Pada anak yang belum bersekolah atau masih TK, kita bisa memberi pengertian pada anak kita bahwa tidak semua hal yang dia inginkan bisa kita belikan. Misalnya, anak-anak ini harus dilatih bila ia ingin membeli makanan berarti dia tidak dapat membeli mainan. Untuk anak seumur ini, mungkin tidak bijaksana bila kita memberikan uang karena pada usianya yang ...

Sinar Dinar Tak Pernah Pudar

Harian Jurnal Nasional, Jumat, 13 Mei 2011, Sisipan “Syariah” Halaman 2 Nilai uang ini tidak pernah merosot bahkan sejak jaman Nabi “BILA saat ini memiliki uang tidak terpakai sebesar Rp1.800.000, kira-kira akan dipakai untuk apa dana tersebut? Bagi yang ingin menyelamatkan uang itu , pasti akan memilih untuk menabung ke bank namun apakah menabung di bank benar-benar akan melindungi uang Anda? Coba pikirkan sekali lagi.” Bila saat ini uang jumlah tersebut dapat dipakai untuk membeli 12 karung beras yang dihargai Rp150.000 setiap karungnya, maka dipastikan dana itu tidak akan bisa membeli beras dengan jumlah karung yang sama tahun depan. Daya beli uang merosot karena setiap tahun terjadi inflasi atau penurunan nilai uang , yang besaran rata-ratanya 10% . Jadi bila tahun ini satu karung beras dibanderol Rp150.000, tahun depan diperkirakan harga tersebut naik menjadi Rp165.000. Dengan uang sebesar Rp1.800.000, maka dana tersebut paling hanya mampu membeli 10 karung beras pada tahu...

Sinar Dinar Tak Pernah Pudar

Harian Jurnal Nasional, Jumat, 13 Mei 2011, Sisipan “Syariah” Halaman 2 Nilai uang ini tidak pernah merosot bahkan sejak jaman Nabi “BILA saat ini memiliki uang tidak terpakai sebesar Rp1.800.000, kira-kira akan dipakai untuk apa dana tersebut? Bagi yang ingin menyelamatkan uang itu , pasti akan memlih untuk menabung ke bank namun apakah menabung di bank benar-benar akan melindungi uang Anda? Coba pikirkan sekali lagi.” Bila saat ini uang jumlah tersebut dapat dipakai untuk membeli 12 karung beras yang dihargai Rp150.000 setiap karungnya, makan dipastikan dana itu tidak akan bisa membeli beras dengan jumlah karung yang sama tahun depan. Daya beli uang merosot karena setiap tahun terjadi inflasi atau penurunan nilai uang, yang besaran rata-ratanya 10%. Jadi bila tahun ini satu karung beras dibanderol Rp150.000, tahun depan diperkirakan harga tersebut naik menjadi Rp165.000. Dengan uang sebesar Rp1.800.000, maka dana tersebut paling hanya mampu membeli 10 karung beras pada tahun beri...

Mari Menabung Untuk Masa Depan Yang Abadi

اللَّهُ الَّذى خَلَقَكُم مِن ضَعفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعدِ ضَعفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعدِ قُوَّةٍ ضَعفًا وَشَيبَةً ۚ يَخلُقُ ما يَشاءُ ۖوَهُوَ العَليمُ القَديرُ Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan dia maha mengetahui, maha kuasa.(Q.S.30.54). Ayat tersebut diatas sangat mudah ditapsirkan oleh orang awam sekalipun, kita telah ma’lum bahwa Allah menciptakan kita bermula dari bayi kemudian tumbuh sedemikian rupa jadi anak yang lucu, dengan gigi yang mulai tumbuh secara alami. dan terus berkembang menjadi anak remaja yang energik dan kuat, dan kemudian terus tumbuh dewasa dengan diikuti kelemahan pisik secara perlahan dan alamiah, dan kelemahan pungsi organ tubuh kita akan terus makin lemah seiring usia yang beranjak tua. Rambut kita akan berubah jadi putih beruban, kemampuan ma...

MENUNTUT ILMU JALAN MENUJU SURGA

Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan Rasul-Nya. "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.[Ali ‘Imran: 102] “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan lak...

Menuntut 'Ilmu Sebagai Wujud 'Amal Shalih

(Disadur dari: http://www.scribd.com/doc/24697373/Menuntut-Ilmu-Sebagai-Wujud-Amal-Salih) Telah sampai kepada kita bahwa wahyu yang pertama di terima oleh Nabi Muhammad dari Allah adalah kalimat, “bacalah dengan (menyebut) nama TuhanMu...”, bahwasanya perintah ini mewajibkan orang membaca, artinya membaca semua ciptaan (ayat-ayat) Allah, termasuk al-Quran didalamnya. Hal ini berarti bahwa pengetahuan harus di cari dan di peroleh hanya karena Allah semata. Hal ini dapat dimaknai pula bahwa wawasan kita tentang ketuhanan YME (Allah) memberikan dasar yang paling utama bagi ilmu pengetahuan. Kita sebagai pelajar harus menyertakan (wawasan tentang ketuhanan YME) dalam proses belajar- mengajar tersebut dalam semua tahap proses pencarian ilmu tersebut. Seperti yang telah disampaikan Allah dalam wahyu berikut : “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabi...